Business for YOU

Marriage | Apakah Istri Wajib Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga?

Apakah Istri Wajib Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga ?

Assalamualaikum.

Dapur-sumur-kasur.

Pernah denger gabungan kata-kata klasik di atas? Maksudnya, pekerjaan wanita bersuami itu tak akan pernah lepas dari masak-memasak, cuci-mencuci dan melayani kebutuhan biologis suami.

Kalau kegiatan bercintanya sih asik XD, bisa senang sama senang, hehe. Lah, kalau urusan dapur-sumurnya? Siapa bilang gak pegel?

Gak jauh berbeda dengan di sini, di seluruh pelosok dunia, bahkan di negara yang memiliki banyak kaum feminis, wanita memang selalu erat dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut (yang ngaku-ngaku feminis sekalipun, pembantunya tetep cewek, haha)

Nah, aku gak tahu, siapa yang 'mempopulerkan' kebiasaan macam itu. Tapi, aku percaya, penyesuaian kalau wanita itu harus kerja di rumah dan lelaki gawe di luar sudah terjadi sejak jaman manusia purba.

Oh, berarti kebiasaan istri beberes di rumah adalah bawaan jaman primitif? Bisa jadi. Oh, sungguh kebudayaan yang sudah mengakar. XD

Tapi, konsep primitif wanita bekerja di rumah dan suami di luar, itu tidak salah. Kalau kita lihat dari takdir biologis wanita yang cenderung lemah dalam aspek kekuatan, mereka memang lebih cocok dan aman bila memusatkan pekerjaannya di rumah yang relatif terlindung dari ancaman luar, meskipun sekali lagi, pekerjaan rumah tangga GAK BISA dibilang enteng. Sebaliknya, suami yang tidak memiliki sumber susu murni untuk anak mereka tentunya lebih pantas berburu dan bercocok tanam untuk kebutuhan nutrisi sang istri. Dan hal semacam ini memang sebuah SIMBIOSIS antara pasangan suami istri dalam mempertahankan keseimbangan sebuah kehidupan rumahtangga


Tapi, konsep simbosis macam itu sepertinya banyak yang sudah kadaluawarsa termakan keserakahan dan egoisme manusia. Karena, tidak jarang istri menjadi objek eksploitasi suami dalam rumah mereka sendiri.

Dalam banyak kasus, seorang istri hanya karena menerima nafkah lahir setiap bulannya dari seoarang suami, lantas sang suami bisa dengan seenaknya memperlakukannya di dalam rumah. Realita yang ada di sekitarku pun, gak jarang seoarang istri yang sudah begitu lelah melakukan pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya, namun tidak menerima penghargaan secuilpun dari suaminya, bahkan yang ia terima bisa saja hinaan dan hal-hal yang jauh lebih mengerikan.

Pekerjaan rumah tangga tidak bisa dianggap ringan atau bahkan lebih enteng dari pekerjaan kantoran dan pekerjaan yang biasa dijalani para suami. Banyak suami hanya bisa mengeluh,"Aduh capek banget di kantor, bla..bla... " Padahal, di tempt kerja mereka, mereka bisa saja mendapatkan the precious 'me time' yang tidak dimiliki Istri yang sepenuh hidupnya mengabdi untuk rumahtangganya. Buat lelaki yang pikirannya butek dan dangkal, pasti tidak akan bisa mengerti betapa lelah kehidupan seoarang full time housewives.

Nah, sekarang aku mau membahas mengenai tugas rumah tangga seorang istri di dalam perspektif Islam. Dalam ajaran Islam, sebenarnya Istri itu harus gak sih masak-nyuci-jemur-setrika-nyapu-ngepel dan segenap pekerjaan lain yang seharusnya dilakukan oleh seorang asisten RT?

Kalau kalian muslimah yang sudah bersuami, wajib baca ini! X

"Salah satu kewajiban Istri kan mentaati suami, nah kalau suaminya nyuruh beres-beres rumah atau jadi Ibu Rumah Tangga aja, gimana tuh?"


Jawabannya: Taati perintahnya! Jadi, hukum beberes rumah bisa menjadi wajib kalau suami memberi perintah

Tapi, ngerinya, kalau yang memberi perintah tadi adalah suami yang tidak tahu bagaimana memperlakukan Istri, tidak tahu bagaimana pembagian hak-kewajiban suami-istri dalam Islam, tidak tahu kalau pada dasarnya Istri memang tidak diwajibkan untuk melakukan pekerjaan tersebut, apalagi kalau sang Istri memang sudah terbiasa menggunakan jasa ART sebelum menikah.

Ketidaktahuan suami tadi bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti memperlakukan Istri layaknya pembantu. Maksudnya, menyuruh istri untuk melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga tanpa ada bantuan dan kerjasama dari suami.

Jadi, solusu untuk Muslimah:

  1. Temukan suami yang benar-benar paham bagaimana konsep rumah tangga Islami yang sebenarnya (susah ni, hehe).
  2. Sebelum menikah, coba deh ikut seminar-seminar pre-wed tentang membangun rumah tangga secara Islam. Biasanya di sana dijelaskan bagaimana hak-kewajiban dalam rumahtangga secara rinci, termasuk masalah yang membahas hal seperti ini.
Sekian dari saya semoga bermanfaat :)